Buku P Agroteknologi
Pola Tanam
Budidaya tanaman pada suatu tempat dan pada suatu waktu disebut dengan pola tanam. Keberadaan pola tanam dipengaruhi aspek fisik dan aspek nonfisik. Aspek fisik meliputi sumber daya lahan, radiasi matahari, curah hujan, suhu dan kelembapan, sedangkan aspek nonfisik meliputi aspek sosial, buday ekonomi, dan politik. Sumber daya lahan yang berlimpah di luar Jawa seperti Sumtera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, dengan populasi penduduk yang rendah, membuat pola tanam monokultur , dalam skala yang luas dan bersifat komersial merupakan pilihan investasi yang menguntungkan. Sebaliknya, di Jawa dengan populasi yang sangat padat dan lahan yang terbatas, budidaya tanaman banyak dilakukan secara tumpang sari, yakni budidaya dua atau lebih tanaman secara bersamaan pada lahan dan waktu yang sama. Terdapat berbagai pengembangan bentuk tumpang sari, antara lain pekarangan yang banyak dijumpai di pedesaan, alley cropping, dan agroforestry. Budidaya tanaman di perkotaan yang padat penduduk dengan lahan terbatas memunculkan pula sistem budidaya vertical garden, roof garden, dan urban farming.
Tidak tersedia versi lain