Buku Teknik Sipil
Tata Ruang Sungai Aluvial dan Sungai Non-Aluvial Cat dan Non-cat
Tata Ruang
Sungai Aluvial dan Sungal Non-Aluvial CAT dan Non-CAT
Ruang Sungai Bentang Alam dan Bentang Buatan
Definisi Aluvial dan Non-Aluvial
Tanah, Batuan, Soil Water, dan Groundwater
* Definisi Cekungan Air Tanah (CAT) dan Non-CAT
Permasalahan dan Solusi
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sistem sungai adalah daerah aliran sungai (DAS), sungai, dan anak-anak sungai. Ruang sungai merupakan sistem sungai secara tiga dimensi, yaitu: ruang sungai di darat (di muka bumi dan di dalam bumi), di udara, dan di laut. Aluvial adalah tanah (soil) atau endapan yang lepas, belum terpampatkan (unconsolidated) sehingga ada celah/rongga di mana air bisa lewat, tak melekat bersama menjadi batuan padat, tererosi, tersimpan, dan terbentuk (reshaped) oleh air dalam suatu bentuk/kondisi (form) bukan bentukan laut. CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologik, tempat semua kejadian hidrogeologik seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung. Ruang darat (100%) Indonesia terbagi atas daerah aluvial dan non-aluvial, 7.977 DAS, 128 Wilayah Sungai, CAT (47%), dan Non-CAT (53%). Ruang Indonesia terbagi atas ruang wilayah-wilayah provinsi, kabupaten, dan kota. Sampai saat ini Indonesia terdiri atas 34 provinsi, 416 kabupaten, 99 kota, 6.793 kecamatan atau distrik, dan 79.075 kelurahan/desa dan akan terus berubah/bertambah bila terjadi pemekaran.
Penduduk Indonesia saat ini berkisar 265 juta orang dan akan terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan. Dua puluh tahun ke depan penduduk Indonesia akan menjadi +351 juta. Masalah yang paling utama yang sudah dan akan terjadi adalah over population (kelebihan penduduk) di suatu daerah. Sebagai contoh, Pulau Jawa merupakan pulau yang terpadat di dunia untuk pulau dengan luas > 100.000 km². Berbagai persoalan akan, sedang, dan terus berlangsung, di antaranya: bencana banjir dan longsor di musim hujan dan bencana kekeringan di musim kemarau, serta kuantitas dan kualitas air yang terus menurun.
Oleh karena itu diperlukan tata ruang, baik buatan (wilayah-wilayah provinsi dan kabupaten/kota) maupun alami (DAS aluvial dan non-aluvial, CAT dan Non-CAT) yang dikaitkan dengan air. Pemahaman tentang sungai aluvial dan non-aluvial, CAT dan Non-CAT mutlak diperlukan. Buku ini secara sederhana menjelaskan hal tersebut sehingga dapat dimengerti dan selanjutnya merupakan salah satu rujukan dalam menata ruang wilayah. Komprehensif, integrasi, sinergi, dan harmoni tata ruang buatan dan tata ruang alami mutlak diperlukan. Tata ruang buatan harus menyesuaikan dengan tata ruang alami
Tidak tersedia versi lain